Saatnya Naik ke Gunung

Baru baca tulisan Pak Romi Satria Wahono tentang “Tips dan Trik Memilih Jurusan Komputer”, aq jadi pengen nulis pengalaman pribadi nih. Di tulisan Pak Romi ditekankan dalam memilih suatu jurusan, “peluang” lebih utama daripada “minat, keinginan dan potensi”. Hmmm sepertinya gak terlalu sulit buat aq menentukan jurusan mana dari kelima jurusan komputer yg akan aq pilih karena aq udah tau aplikasi nyata masing2 jurusan komputer di dunia kerja. Seperti kata ayahq dari awal aq lulus SMK kalau orang lulus sekolah itu diibaratkan seperti orang jaman dahulu yang berguru ke gunung, sebelum dinyatakan lulus oleh gurunya dia harus turun ke desa untuk menerapkan ilmunya. Entah di desa dia akan menjadi ustad, menjadi penasehat ketua adat di situ dan lain-lain.

Dari situ si murid menjadi tau di kehidupan nyata itu ilmu seperti apa yg dibutuhkan. Setelah si murid memahami dan menentukan dia akan menjadi apa, baru dia akan kembali ke gunung untuk mendalami ilmu tersebut. Seperti halnya aq, sekarang aq sedang turun gunung untuk menerapkan ilmuq di dunia nyata. Aq sudah mengerti bagaimana dunia kerja sebenarnya dan aq sudah memiliki arah dan tujuan karir apa yg akan aq pilih. Dan yang pasti aq tidak akan salah arah dalam memilih jurusan seperti sebagian temen-temen yang memutuskan untuk mundur dari perkuliahan karena tidak kuat dengan pelajaran yang diberikan. Kini waktunya untuk naik ke gunung lagi mencari ilmu. Ilmu yg aq butuhkan untuk turun ke gunung lagi namun kali ini aq akan menjadi lebih ahli dalam bidang yg aq tekuni.

Ternyata gak ada masalah meskipun aq kuliah setelah beberapa tahun lulus SMK. Malah menjadikan waktu longgarq itu untuk mencari ilmu sebenar-benarnya di dunia nyata. Seperti kata Pak Ryuniza di blognya bahwa berlatih setahun masih kalah dengan bertempur sehari. Aq sudah bertempur, kini saatnya berlatih untuk memperdalam ilmu. Namun tak menutup kemungkinan jika ada kesempatan yang lebih baik aq akan memilih jurusan lain meski itu jurusan yg tidak saya senangi. Seperti kata pak Romi : “peluang” lebih utama daripada “minat, keinginan dan potensi”.

Semoga secepatnya aq bisa mewujudkan keinginanq untuk kuliah. Amin